Kirim ini ke Facebook Anda..
Disebuah desa terpencil diujung kota Palembang, hiduplah serang laki-laki kolot karena tidak pernah pergi keluar kota sama sekali. Pada suatu hari dia hendak pergi ke kota Karena ingin melihat music organ tunggal. Dalam perjalanan ia bertemu dengan petani yang sedang beristirahat, ternyata petani ini adalah orang jawa tulen yang gak bisa bahasa Indonesia. Si pemuda pun menyapanya.
Pak, katanya dikota ada music organ tunggal ya ?”. Petani itu menjawab, “yo ben.” pemuda itu pun bingung, dengan ekspresi agak sedikit marah ia berkata, “bukan band pak tapi organ tunggal”. petani pun menjawab lagi, “yo ben”. “Di bilangin bukan band tapi organ tunggal, bapak ni gimana.” Bapak itu pun mulai naik pitam, “yo ben” dia berteriak agak kencang. Pemuda itu pun pergi meninggalkannya sabil ngomel2, “ih dibilangin bukan band, dasar orang jawa, gak gaul.”
Ketika dalam perjalanan, ia melihat tiang listrik yang berjajar dipinggiran kota, “waduh…. Hebat orang kota ini, tinggi- tinggi banget jemuran bajunya, bagaimana cara mereka jemur pakaian ya ?” Gumam pemuda itu. Tidak berapa lama, ia melihat kereta api yang sedang melintas, ia pun bergumam, “wiiiiiiiih besar banget ular ini, ini pasti neneknya ular naga ini.” Gumamnya.
Ia pun terus melanjutkan perjalanan walaupun terdapat hal-hal aneh yang ia temui dikota. Sesampainya dikota, ia pun langsung menuju ketempat organ tunggal itu. ternyata acara itu ada di mol PTC (Palembang Trade Center) lantai 3. Ia pun bergegas masuk setelah membeli tiket. Namun ketika ia hendak naik menggunakan escalator, ia membaca sebuah tulisan ”Open”. Diapun berfikir sejenak, “gila oven dirumah yang sekecil itu bae roti bisa mateng dibikinnya, apa lagi oven sebesar ini.” Pikir pemuda itu.
Tidak berapa lama, ada orang bule kulit putih yang ingin naik juga kelantai 3, ia pun memencet tombol pintu escalator itu ketika hendak masuk, pemuda tadi melarangnya, “hei pak jangan masuk, ini baca tulisannya “open”. Namun turis itu tidak mepedulikannya, ia pun tetap masuk, pinti eskalator pun tertutup.
Pemuda itu pun menunggu beberapa menit, dia ingin menyaksikan apa yang terjadi pada turis yang masuk tadi. Tidak berapa lama, pintu escalator pun terbuka Dan keluarlah orang Negro berkulit hitam legam dengan rambut keriting acak-acakan. Pemuda itu pun berkata sambil tertawa. “Nah apa aku bilang, jangan masuk. Ini baca nich..Open haaaaaa…” pemuda itu tertawa sendirian melihat orang Negro tadi, dia menyangka bahwa turis bule kulit putih itu berubah menjadi Negro kulit hitam gara-gara masuk ke OPEN.
Akhirnya ia pun pulang Dan tidak jadi nonton karena takut masuk open yang ia pikir adalah Oven tempat memasak roti seperti yang ada dirumahnya. Di tengah perjalanan ia pun bertemu tukang becak yang hendak mengantar bule. Pemuda pun berkata “pak aku ikut”, tukang becak pun menjawab ” mengko, aku ngeter ne kethek putih iki disek”. Sesampainya ditempat tujuan, bule itu turun Dan membayar ongkos, sambil membayar ia berkata “thank you kethek ireng”. Tukang becak pun hanya bisa meringis. “Ternyata turis itu bisa bahasa jawa to”. Gumamnya sambil cengengesan. (Red@gplx)
TONY
Malam minggu toni berkunjung kerumah pacarnya, Santi. Tiba-tiba hujan lebat turun. Hingga larut malam hujan pun belum juga berhenti. Akhirnya sang pacar pun berkata:
Santi :”Sudah nginep disini aja, kamar depan kosong kok. Ntar sakit lho lau pulang hujan-hujanan”
Tony : Tapi Aku takut Ntar dimarahin ortumu.”
Santi : Gak apa-apa… Ibu dan ayah sedang keluar kota, udah nginep disi aja ya,?’ aku bikinin teh hangat dulu.“
Tidak berapa lama, Santi pun keluar dengan membawa secangkir teh hangat, namun ia bingung Karena Toni tidak ada diruang tamu. Tiba-tiba, betapa terkejutnya ia ketika melihat Toni muncul dengan pakaian basah kuyup.
Santi pun pun bertanya” Dari mana ton, jatuh ya”
Tony : “Bukan !” Jawabnya sambil menggigil kedinginan, “Saya baru saja dari rumah ngambil sarung dan piyama.” (Red@G’plx).
Pak, katanya dikota ada music organ tunggal ya ?”. Petani itu menjawab, “yo ben.” pemuda itu pun bingung, dengan ekspresi agak sedikit marah ia berkata, “bukan band pak tapi organ tunggal”. petani pun menjawab lagi, “yo ben”. “Di bilangin bukan band tapi organ tunggal, bapak ni gimana.” Bapak itu pun mulai naik pitam, “yo ben” dia berteriak agak kencang. Pemuda itu pun pergi meninggalkannya sabil ngomel2, “ih dibilangin bukan band, dasar orang jawa, gak gaul.”
Ketika dalam perjalanan, ia melihat tiang listrik yang berjajar dipinggiran kota, “waduh…. Hebat orang kota ini, tinggi- tinggi banget jemuran bajunya, bagaimana cara mereka jemur pakaian ya ?” Gumam pemuda itu. Tidak berapa lama, ia melihat kereta api yang sedang melintas, ia pun bergumam, “wiiiiiiiih besar banget ular ini, ini pasti neneknya ular naga ini.” Gumamnya.
Ia pun terus melanjutkan perjalanan walaupun terdapat hal-hal aneh yang ia temui dikota. Sesampainya dikota, ia pun langsung menuju ketempat organ tunggal itu. ternyata acara itu ada di mol PTC (Palembang Trade Center) lantai 3. Ia pun bergegas masuk setelah membeli tiket. Namun ketika ia hendak naik menggunakan escalator, ia membaca sebuah tulisan ”Open”. Diapun berfikir sejenak, “gila oven dirumah yang sekecil itu bae roti bisa mateng dibikinnya, apa lagi oven sebesar ini.” Pikir pemuda itu.
Tidak berapa lama, ada orang bule kulit putih yang ingin naik juga kelantai 3, ia pun memencet tombol pintu escalator itu ketika hendak masuk, pemuda tadi melarangnya, “hei pak jangan masuk, ini baca tulisannya “open”. Namun turis itu tidak mepedulikannya, ia pun tetap masuk, pinti eskalator pun tertutup.
Pemuda itu pun menunggu beberapa menit, dia ingin menyaksikan apa yang terjadi pada turis yang masuk tadi. Tidak berapa lama, pintu escalator pun terbuka Dan keluarlah orang Negro berkulit hitam legam dengan rambut keriting acak-acakan. Pemuda itu pun berkata sambil tertawa. “Nah apa aku bilang, jangan masuk. Ini baca nich..Open haaaaaa…” pemuda itu tertawa sendirian melihat orang Negro tadi, dia menyangka bahwa turis bule kulit putih itu berubah menjadi Negro kulit hitam gara-gara masuk ke OPEN.
Akhirnya ia pun pulang Dan tidak jadi nonton karena takut masuk open yang ia pikir adalah Oven tempat memasak roti seperti yang ada dirumahnya. Di tengah perjalanan ia pun bertemu tukang becak yang hendak mengantar bule. Pemuda pun berkata “pak aku ikut”, tukang becak pun menjawab ” mengko, aku ngeter ne kethek putih iki disek”. Sesampainya ditempat tujuan, bule itu turun Dan membayar ongkos, sambil membayar ia berkata “thank you kethek ireng”. Tukang becak pun hanya bisa meringis. “Ternyata turis itu bisa bahasa jawa to”. Gumamnya sambil cengengesan. (Red@gplx)
TONY
Malam minggu toni berkunjung kerumah pacarnya, Santi. Tiba-tiba hujan lebat turun. Hingga larut malam hujan pun belum juga berhenti. Akhirnya sang pacar pun berkata:
Santi :”Sudah nginep disini aja, kamar depan kosong kok. Ntar sakit lho lau pulang hujan-hujanan”
Tony : Tapi Aku takut Ntar dimarahin ortumu.”
Santi : Gak apa-apa… Ibu dan ayah sedang keluar kota, udah nginep disi aja ya,?’ aku bikinin teh hangat dulu.“
Tidak berapa lama, Santi pun keluar dengan membawa secangkir teh hangat, namun ia bingung Karena Toni tidak ada diruang tamu. Tiba-tiba, betapa terkejutnya ia ketika melihat Toni muncul dengan pakaian basah kuyup.
Santi pun pun bertanya” Dari mana ton, jatuh ya”
Tony : “Bukan !” Jawabnya sambil menggigil kedinginan, “Saya baru saja dari rumah ngambil sarung dan piyama.” (Red@G’plx).
0 komentar:
Posting Komentar