Kirim ini ke Facebook Anda..
Helo sobat!! dalam kali ini tc akan membantuk sobat dalam memaparkan biografi Quraish Shiha, ia salah seorang mufaris kontermporer yang sangat memupuni dalam bidang tafsir, nah bila sobat berminat pengen tau siapa beliau..
KULTUR KESEJARAHAN QURAISH SHIHAB DAN TAFSIR AL-MISHBAH
- Latar Belakang Kultur dan Pendidikan
Quraish Shihab adalah salah seorang dan satu-satunya mufassir kontemporer di Indonesia dan sekaligus ulama’ cendikianwan muslim yang ahli dalam bidang tafsir. Ia dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1944., di sebuha daerah yang bernama Rampang Sulawesi Selatan.
Pendidikan dasar yang dilalui Quraish Shihab pada usia sekoah adalah di Ujung Pandang dan melanjutkan ke sekolah menengah di Malang dan sekaligus menjadi santri di pondok pesantren Darul-Hadist Al-Faqihiyyah dan di sinilah ia membekali dirinya dengan mengenal ilmu-ilmu agama yang dia dapat dari para pendidik dan para kiyai.
Kemudian pada tahun 1958 ia melanjutkan studinya di Kairo Mesir dan langsung di terima duduk di kelas dua Tsanawiyah Al-Azhar. Dan pada tahun 1967 ia menyelesaikan Sarjana Muda (Lc) dengan menggeluti di bidang Al-Qur’an di fakultas ushuluddin jurusan tafsir hadist di Universitas Al-Azhar, selanjutnya ia mengkonsentrasikan kajiannya di bidang tafsir pada Universitas yang sama dan berhasil menyandang gelar MA dengan judul tesis Al-I’jaz Al-Tasyri’ Al-Qur’an Al-Karim pada tahun 1969.
Selanjutnya pada tahun 1982 ia mampu meraih gelar doktornya dengan yudisium Summa Cum Laude dengan penghargaan tingkat satu (mumtaz martabat al-syaraf al-‘ula) ia tetap mengkonsentrasikan kajiannya dalam bidang ilmu-ilmu Al-Qur’an dengan disertasi yang berjudul Nazhm Al-Durar li Al-Biqa’iy Tahqiq wa Dirasah.(lihat Sarkun, 2007:33-36).
- Peran Quraish Shihab dalam Kancah Intelektual Muslim
Setelah lama menghabiskan waktu menimbah ilmu di negri orang ia pun pulang ke Ujung Pandang, dan mendapatkan kepercayaan untuk menjadi wakil rector dalam bidang Akademis dan Kemahasiswaan di IAIN Alauddin. Lain dari pada itu ia juga mendapatkan kepercayaan untuk memegang beberapa jabatan baik di dalam dan luar kampus. Seperti di dalam kampus ia mendapat posisi menjabat sebagai Koordinator Perguruan Swasta (Wilayah VII Indonesia Bagian Timur), sementara peran beliau di luar kampus diantaranya menjabat sebagai Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia Timu dalam bidang pembinaan mental. Di samping tugas tersebut ia pun menyempatkan mengisi waktu dengan melakukan berbagai penelitian antara lain pada tahun 1975 ia melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Kerukunan Hidup Beragam di Indonesia Timur”, dan pada tahun 1978 ia melakukan penelitian dengan judul “Masalah Wakaf Sulawesi Selatan”.
Kemudian pada tahun 1984 ia mendapat kepercayaan untuk ditugaskan di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain itu ia pun memegang beberapa jabatan seperti pada tahun (1984) menjadi ketua Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) Pusat, dan kemudian pada tahun 1989 dipercaya Sebagai Anggota Lajnah Pentashih Al-Qur’an Departemen Agama dan sekaligus sebagai Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional. (baca Bari, 2007: 42-43 skripsi belum diterbitkan).
Pada tahun 1992-1998 dia pernah menjabat sebagai Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya pada tahun 1998 menjabat sebagai Menteri Agama RI yang kemudian dipercaya dan diangkat sebagai Duta Besar RI untuk Mesir, Jibouti, Somalia. Dan pada tahun 1995-1999 ia dipilih untuk mengomandoi proyek riset seperti terpilih sebagai Anggota Dewan Riset Nasional. (lihat Shihab, 2006: halaman sampul depan).
- Karya-Karya Quraish Shihab
Quraish Shihab sebagai seorang cendikiawan muslim terkemuka yang aktif dalam berbagai bidang keilmuan, beliau selain dipercaya memegang beberapa jabatan dan tugas ia juga aktif dalam dunia tulis menulis. Seperti di surat kabar Pelita, beliau aktif pada setiap hari Rabu ia menulis dalam rubrik “Pelita Hati” ia juga menjadi pengasuh rubrik “tafsir Al-Amanah” dalam majalah dua mingguan yang terbit di Jakarta. Selain itu beliau juga termasuk sebagai anggota Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur’an dan Mimbar Ulama, yang terbit di Jakarta.
Kemudian dengan keahlian dan keluasan ilmu pengetahuannya beliau mampu melahirkan dan menelorkan berbagai karyanya dalam betuk buku termasuk tafsir Al-Qur’an. Seperti Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang: IAIN Alauddin, 1984). Tafsir Surat Al-Fatihah (Jakarta: Untagama, 1988). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, tafsir lengkap tiga puluh juz yang terdiri atas 15 volume (Jakarta: Lentera Hati, 2003). Kemudian Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1992). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mian, 1996). Menabur Pesan Ilahi: Al-Qur’an dan Dinamika Kehidupan Masyarakat (Jakarta: Lentera Hati, 2006). Menyinggap Tabir Ilahi: Asmaul Husna dalam Prespektif Al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2003). (http://www.id.wikipedia.org/).
0 komentar:
Posting Komentar