Indonesia Vs Malaysia We Are One Forever
Info penerimaan mahasiswa baru IDIA Prenduan tahun akademik 2010-2011 silahkan klik di sini
Ya Allah Jangan Kau Coba Aku Melebihi Batas Mampu Dan Sanggupku

Tentang Tafsir Al-Mishbah

Selasa, 12 Januari 2010

Kirim ini ke Facebook Anda..

www.tips-fb.com

Dalam Pengantar Tafsir Al-Mishbah Shihab, (2008:xvii) mengatakan bahwa, Tafsir al-qur’an adalah penjelasan tentang maksud firman-firman Allah sesuai kemampuan manusia. Kemampuan yang bertingakat dapat mempengaruhi pola pikir para mufassir, sehingga apa yang dihidangkan dari pesan-pesan Ilahi dapat berbeda antara yang satu dengan yang lain. Setiap tafsir tentu memiliki corak dan ciri khas yang berbeda-beda, bentuk dan isi suatu tafsir sangant dipengaruhi oleh kecendrungan dan latar belakang kehidupannya. Jika si Fulan memiliki kecendrungan hukum, tentu tafsirnya banyak berbicara tentang hukum dan kalau studi yang dinimatinya bahasa, maka tafsirnya banyak berbicara tentang aspek-aspek kebahasaan. Demikian seterusnya. Begitu pula dengan tafsir al-mishbah, bila dilihat dari judulnya Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Dari sini kita dapat menangkap pembahasan yang mendominasi dalam tafsir ini tentu sekitar pada pembahsan tentang Pesan, Kesan dan Keserasian. Keserasian tersebut terlihat dari susunan ayat yang terlihat tidak seistematika dalam penempatan urutan ayat dan surah. Mengapa Al-Fatihah yang turun di Mekah itu disusul dengan Al-Baqara yang turun di Madinah selama lebih kurang sembilan tahun? Apakah itu sebuah kebetulan, atau ada rahasia di baliknya? Pasti ada! Bukankah ada alasan tertentu sehingga Kepala Negara ditempatkan pada barisan paling depan dalam satu upacara, walau kedatangannya paling akhir? Bukankah sebelum upacara berlangsung, penyeleggara yang apik telah menentukan tempat duduk tamu-tamu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu? Demikianlah pertanyaan Quraish Shihab gakaligus menunjukkan jawaban atas pertannyaan itu. (Shihab, 2008:xxi) Shihab menambahkan, (2008:xxii) bahwa “ayat-ayat al-qur’an merupakan serat yang membentuk tenunan kehidupan seorang muslim. Karena itu, sering kali pada saat al-qur’an berbicara tentang aspek tertentu, tiba-tiba ayat yang lain yang muncul berbicara tentang aspek dan dimensi lain yang secara sepintas terkesan tidak saling berkaitan”. Namun bagi yang tekun mempelajarinya akan menemukan keserasian yang amat mengagumkan, bagai kalung mutiara yang tidak diketahui di mana ujung dan di mana pangkalnya. (Shihab, 2008:xxii) Terakhir dalam pembahasan tafsir ini Quraish Shihab banyak mengadopsi pendapat para ulama dalam di antaranya Mahmuud syaltut, Sayyid Quthub, syekh Muhammad al-Madani, Muhammad Hijazi, Ahmad Badawi, syekh Muhammad ‘Ali ash-shabuni, Muhammad Sayyid thanthawi, Mutawalli asy-Sya’rawii, terutama Ibraahiim Ibn ‘Umar al-Biqa’I, ulama asal Lebanon. (Shihab, 2008:xxviii)

Artikel Terkait



0 komentar:


Profil lengkap


HELO SOBAT BLOGGER MAMPIR SINI YACH..Hp:087850265023 KEPADA SEGENAP PENGUNJUNG SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH SUDAH MENGISI ABSEN HADIR DISNI, DAN MOHON MAAF JIKA SAYA TERLAMBAT MEMBALAS KUNJUNGAN ANDA....
Sekalian follow yach!! i will follow u back ok??