Indonesia Vs Malaysia We Are One Forever
Info penerimaan mahasiswa baru IDIA Prenduan tahun akademik 2010-2011 silahkan klik di sini
Ya Allah Jangan Kau Coba Aku Melebihi Batas Mampu Dan Sanggupku

TANTANGAN ISLAM DI ERA GLOBAL

Kamis, 07 Oktober 2010

Kirim ini ke Facebook Anda..

www.tips-fb.com

Oleh : Lenny Novika*
Globalisasi yang berkembang saat ini tidak mungkin dapat ditolak eksistensinya. Sebab globalisasi merupakan keniscayaan yang harus dihadapi oleh semua pihak tak terkecuali umat Islam. Sebagaimana fenomena yang kita saksikan dan kita rasakan. sekarang ini, teknologi modern telah memungkinkan terciptanya komunikasi bebas lintas benua, lintas negara, nerobos berbagai pelosok perkampungan di Pedesaan dan melalui visual (televisi, internet, dan lain-lain). Fenomena modern yang terjadi di awal millennium ketiga ini populer dengan sebutan globalisasi.


Sebagai akibatnya, media ini dijadikan alat yang sangat ampuh di tangan sekelompok orang atau golongan untuk menanamkan atau merusak nilai moral. Untuk mempengaruhi dan mengontrol pola pikir seseorang oleh mereka yang mempunyai kekuasaan terhadap media tersebut. Persoalan yang sebenarnya terletak pada mereka yang menguasai komunikasi global tersebut, yang memiliki perbedaan perspektif yang ekstrim dengan Islam. dalam memberikan kriteria nilai-nilai moral antara nilai baik dan buruk, antara sejati dengan yang arti fisial di sisis lain. Era kontemporer identik dengan erasains dan teknologi. Para sains telah memberikan kontribusi yang besar kepada kesejahteraan umat manusia. Akan tetapi, perbedaan perspektif terhadap nilai etika moralitas agama yang bertentangan.
Perlu kita catat, sejajk munculnya televise dibarengi dengan timbulnya beratus-ratu channel dengan menawarkan beragan nmacam acara yang menarik, yang belum tentu bermutu. umat isalm hanya berperan sebagai konsumen. orang baratlah yang oada hakekatnya memegang kaendali teknologi mdern. dengan demikian, melihat dari fenomena yang terjadi di era globalisasi banyak menimbulkan permasalahan karena adanya perbedaan perspektif ekstrim dengan islam dalam hal moral. maka dituntutlah peranan pendidikan islam di eraglobalisasi.
Laju globalisasi yang sepertinya tidak mungkin lagi terbendung oleh kekuatan manapun, perlu melahirkan sebuah konsepsi yang riel dan sistimatis sebagai perangkat dalam menghadapi arus era globalisasi.
Menurut sayyed hossein nats tantangan serius yang dihadapi muslim dari luar adalah apa yang disebut kesalahan posisi barat pada tatana global. ini merupakan tipuan dan permaianan yang terjadi di dunia saat ini. secara umumpenjajahan telah berakhir, namun ada bentuk penjajahan baru yang selalu berbicara atas nama global. tapi sebenarnya tidak demikian, karena hal itu tidak semua bagian di dunia ini terlibat dalam kasus itu.
Perubahan dunia yang semakin cepat menuntut bebagai pemikirn progresif untuk mempossisikan pendidikan islam sebagai benteng pertahanan sekaligus pilar dunia dalam mendorong terbentuknya moralitas global dan jantung dari pendidikan adalah kurikulum. kedua metode sebagaimana yang sering kita dengar “atthorikotu ahamma minal maddah”. sebab esensi pendidikan harus tersalurkan secara tepatberdasarkan al-quran dan hadist.
Menuju islam sains atau teknologi dikatakan sebagai produk manusia dalam menyibak realita. Sains yang berkembang di era globalisasi sekarang inisngat berpengruh. maka seorang muslim harus mempunyai tiga pilar utama dalam sains atau teknologi di era globalisasi yakni:
 Ontologis yakni menjadikan hal yang subjek dlam ilmuyaitu realitas material atau nonmaterial sebagaimana di dalam al-Qur’an surat Al-Haq ayat 38-39.
 Pilar kedua aksiologis yaitu tujuan ilmu pengetahuan sebagai salah satu sarana menambah keyakinan akan kemahaesaan allah ta’ala (QS. Ali Imran : 191)
 Pilar ketiga epistemology. Bahwa al-qur’an merupakan sumber intelektualitas dan spiritualitas islam dan merupakan pijakan agama dan pengetahuan (QS. Ali-Imran : 138)
Dengan adanya pilar-pilar diatas maka pendidikan islamn sangat berperab\n pentinng dlam membentuk pribadi muslim seutuhnya. khususnya dalam menghadapi era globalisasi duni saat ini.

*Mahasiswi Semester II
Asal Kalimantan

LEBAH
(Hewan Kecil yang Namanya Diabadikan di dalam Al-Qur’an)

Lebah adalah hewan yang kecil, akan tetapi ia adalah binatang yang mulia sehingga namanya diabadikan dalam al-qur’an.
…dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang memikirkan.
Lebah adalah hewan yang member banyak manfaat untuk manusia karena dari perutnya keluar madu yang manis dan berkhasiat menjadi obat yang manis dana berkhasiat menjadi obat penyembuh bagi manusia. seperti menyembuhkan penyakit sariawan, maag, tifus, dan berkhasiat juga untuk menambah tenaga serta menecanngkan kulit.
Subhanallah, mulia sekali si kecil lebah ini dan sebagai manusia kita jangan hanya mengambil manfaat darinya. tapi yang terpenting adalah ikhtibar yng ia berikan kepada kita. hewan sekecil ia bisa memberi banyak manfaat, terus bagaimana dengan kkita sebagai manusia yang tercipta dengan sebaik-baik penciptaan? sudahkah kita memberi manfaat bgi orabbg lain? atau sebaliknya. sungguh memalukan sekali, jika kita yang tercipta dengan sebik-baik penciptaan tidak pernah memberi manfaat bagi orang lain. maka dari sekarang kita harus membuka mata, pikiran, dan hati kita agar kita menyadari akan kekurangan kita. mengakui akan kehebatan si kecil lebah dan mengambil pelajar serta meneladaninyadalam mengarungi kehidupan kita. Wallahu’alam bissawab.





Sakdiah
Kalimantan selatan
semester II


Artikel Terkait



1 komentar:

Teroris Cinta mengatakan...

nice srtikel....salam karya dan salam sejahterah,,,,,,


Profil lengkap


HELO SOBAT BLOGGER MAMPIR SINI YACH..Hp:087850265023 KEPADA SEGENAP PENGUNJUNG SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH SUDAH MENGISI ABSEN HADIR DISNI, DAN MOHON MAAF JIKA SAYA TERLAMBAT MEMBALAS KUNJUNGAN ANDA....
Sekalian follow yach!! i will follow u back ok??