Indonesia Vs Malaysia We Are One Forever
Info penerimaan mahasiswa baru IDIA Prenduan tahun akademik 2010-2011 silahkan klik di sini
Ya Allah Jangan Kau Coba Aku Melebihi Batas Mampu Dan Sanggupku

Bagaimana Komentar Para Blogger Pada Nasib Facebook?

Jumat, 14 Januari 2011

Kirim ini ke Facebook Anda..

www.tips-fb.com

Blokir Facebook di Negara Arab Saudi
Situs sejuta umat ini dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai konservatif kerajaan Arab Saudi.
"Kali ini, situs tersebut telah melewati batas," begitu bunyi pernyataan komisi untuk komunikasi, informasi dan teknologi Arab Saudi. Pemblokiran ini hanya sementara.sumber http://www.indogamers.com/showthread.php?t=339834

Kemudian dikatakan, sumber [http://techno.okezone.com]
Pihak resmi departemen komunikasi Saudi Arabia yang berwenang mengatakan bahwa mereka telah memblokir Facebook karena situs jejaring sosial yang populer tersebut merasa tidak nyaman dengan nilai-nilai konservatif yang diterapkan di negara kerajaan tersebut.

Pihak resmi Saudi Arabia Communications dan Information Technology Commision memblokir situs tersebut pada hari Sabtu (13/11). Akan muncul pesan yang bertuliskan 'error' apabila para pengguna di negara tersebut mencoba untuk mengakses Facebook. Demikian seperti yang dikutip dari Associated Press, Minggu (14/11/2010).

Dikatakan oleh mereka bahwa konten Facebook telah melewati batas dengan nilai-nilai konservatif yang diterapkan di negara kerajaan tersebut. Pemblokiran situs tersebut belum ditentukan sampai kapan akan berlaku.

Facebook Ditutup? Hoax!
LAS VEGAS - Maraknya isu seputar penutupan Facebook di berbagai media sosial memaksa situs jejaring sosial itu melontarkan bantahan.

Rumor itu bermula dari sebuah post di situs The Weekly World News. Disebutkan, sang kreator, Mark Zuckerberg, 'menginginkan kehidupan lamanya kembali' karena menangani Facebook telah menghancurkan hidupnya.

"Facebook kini tidak bisa dikendalikan lagi. Selain itu tingkat stres akibat menangani perusahaan ini telah merusak hidup saya. Saya harus menghentikan semua kegilaan ini," demikian ‘pernyataan’ Zuckerberg yang ditulis situs tersebut.

Bukan hanya Zuckerberg, Weekly World News pun mengklaim memperoleh pernyataan Vice President of Technical Affairs Facebook, Avrat Humarthi.

"Setelah 15 Maret, seluruh situs akan ditutup. Jadi jika anda masih ingin melihat foto-foto anda lagi, saya menyarankan agar anda menurunkannya dari internet. Anda tidak akan bisa mendapatkan foto-foto itu lagi setelah Facebook ditutup,"

Isu tersebut menyebar secara cepat melalui situs mikroblogging Twitter maupun Facebook. Meski meragukan, tidak sedikit yang merasa cemas dengan kebenaran berita itu.

Angin segar datang namun belum dipastikan kebenarannya:
Namun, Senin (10/1/2011), kabar tersebut akhirnya dipastikan tidak lebih dari sekedar hoax. Yahoo News mendapat konfirmasi langsung dari Director of Corporate Communications Larry Yu, yang menyatakan rumor itu sama sekali tidak benar.

"Jawabannya adalah tidak, tolong Bantu kami mengakhiri rumor menggelikan ini. Kami tidak mendapat memo tentang penutupan situs. Selain itu, banyak yang masih harus kami lakukan, jadi kami akan bekerja seperti biasa," tegas Yu.

Facebook agaknya belum berniat mengakhiri bisnis mereka dalam waktu dekat. Apalagi, baru-baru ini perusahaan yang berkantor di Palo Alto itu mendapat suntikan dana segar senilai USD500 juta dari bank investasi Goldman-Sachs.


Facebook dan Google Mendapat Tekanan dari Pemerintah AS
LONDON - Facebook dan Google mendapat tekanan dari pemerintah AS, sebagaimana mereka telah dimintai data yang terkait dengan WikiLeaks.

Sebelumnya penyelidikan mulai dilakukan oleh pemerintah AS, yang sudah pergi ke San Francisco, markas dari Twitter Inc., untuk meminta data akun WikiLeaks. Demikian seperti yang dikutip dari The Independent, Senin (10/1/2011).

Julian Assange dan empat orang lainnya kini menjadi subjek penyelidikan dari pengadilan di Amerika. Perintah dari pengadilan menyatakan bahwa informasi dari akun Twitter WikiLeaks bisa membantu penyelidikan mereka.

Pihak AS berusaha membuat kasus untuk melawan Assange dengan menuduhnya berkonspirasi dengan Bradley Manning, seorang pekerja intelijen militer AS, yang diduga menyediakan WikiLeaks lebih dari 250 ribu data diplomatik rahasia. Julian Assange kini berada di Inggris menunggu hasil ke Swedia dengan tuduhan pelecehan seksual.

Waspada Serangan ke Facebook Makin Ganas
CALIFORNIA - Seiring makin stabilnya pengguna jajering sosial seperti Facebook, membuat para penjahat cyber tak berhenti dalam mematahkan serangannya. Bahkan, tahun depan serangan ke Facebook diprediksi makin mengganas.

Diprediksi Cyber Threat Analysis Center (CTAC), media jejaring sosial seperti Facebook, LinkedIn, Orkut dan Twitter masih akan menjadi target utama serangan seperti di tahun 2010. Pasalnya, anggota jejaring sosial saat ini terbilang masih sangat besar.

"Di sisi lain Facebook memunculkan masalah baru, dan masalah tersebut akan tetap ada jika upaya pembasmian ancaman hanya terbatas pada gejala-gejalanya ke sumer utamanya," tukas CTAC, dalam keterangannya, yang dikutip melalui WebuPon, Minggu (2/1/2011).

Tidak hanya itu, malware akan tetap bergentayangan dan menginfeksi melalui
jalan yang sama seperti lewat email, malicious URL, forum komunitas, newsgroups dengan cara menjebak calon korban untuk mengklik sesuatu.

"Salah satu yang mungkin juga akan cukup mengejutkan adalah kerentanan pada .LNK juga akan meningkat dari waktu ke waktu meskipun telah lama berselang sejak kerentanan tersebut ditemukan," tulisnya.

Sebelum Bunuh Diri, Pria Sempat Update Status FB
KUALA LUMPUR - Alviss Kong ditemukan tewas di atas mobil setelah menjatuhkan diri dari lantai 14 apartemennya di Kuala Lumpur. Sebelum terjun, status Facebooknya sempat diperbaharui.

'Hitungan mundur 45 menit lagi... Apa yang harus aku lakukan selama 45 menit ini?'. Itulah status Facebook yang ditulisnya sesaat sebelum ia ditemukan tewas. Pria berusia 22 tahun itu memutuskan untuk membunuh dirinya sendiri setelah ia diputuskan oleh sang pacar yang telah menemaninya selama empat bulan.

Selain menuliskan status Facebook, Kong juga sempat memperbaharui foto profil-nya dengan gambar yang memperlihatkan kesedihan dalam dirinya.

Hebatnya, dari total teman yang ia miliki di Facebook, lebih dari 204 anggota menyatakan 'Liked' dengan status Facebook Kong. Sayangnya tidak ada satupun dari mereka yang berupaya untuk menghentikan kejadian bunuh diri ini, atau setidaknya mengabarkan kepada keluarga Kong atas niat bunuh diri tersebut.

Psikolog asal Monash University, Paul Jambunathan, mengatakan jika orang-orang yang menyatakan 'liked' pada status Facebook Kong disebut sebagai 'emotional voyeurs'. Mereka adalah orang-orang yang sangat 'suka menari-nari di atas penderitaan orang lain', suka mendengar apa yang sedang terjadi dalam kehidupan orang lain, serta mendengar penderitaan mereka.

Pakistan Blokir Facebook
Pakistan melakukan blokir Facebook dari negeranya. Pemblokiran Facebook di Pakistan disebabkan oleh karena ada seorang user yang membuat kontes menggambar Nabi Muhammad SAW bertajuk “Draw Mohammed Day”. Kompetisi ini mengundang para pengguna Facebook lain untuk mengirimkan gambar karikatur Nabi hasil karya mereka. Tentu saja dalam ajaran Islam merupakan perbuatan yang tidak diperbolehkan. Dan hal ini memicu protes keras umat Islam di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Ditambahkan bahwa "Pengadilan Pakistan Rabu memerintahkan pihak berwenang untuk memblokir Facebook di negara tersebut karena adanya posting karikatur nabi di situs jejaring sosial tersebut.

Dorongan pemblokiran tersebut justru datang dari para pengguna facebook di Pakistan. Ribuan anggota situs jejaring sosial itu telah meluncurkan sebuah kampanye online menuntut pemboikotan Facebook karena pemuatan gambar yang menghina umat Islam tersebut. sumber http://kaconk-cerdas.blogspot.com dan http://beritaterbaruku.co.cc

Bangladesh Blokir Facebook
Situs jejaring sosial tersebut dinilai telah melukai umat muslim di negara itu karena telah memuat gambar karikatur nabi Muhammad dan gamar “burul” beberapa pemimpin negara muslim.
Facebook diblokir oleh Bangladesh Telecommunications Regulatory Commission (BTRC) pada Sabtu malam. “Beberapa tautan situs itu memuat gambar “buruk” para pemimpin negara ini, sepeti bapak bangsa, Sheikh Mujibur Rahman, Perdana Menteri Sheikh Hasina dan beberapa pemimpin oposisi,” ujar pejabat sementara kepala BTRC, Hasan Mahmud Delwar.
Menurut dia, Facebook akan kembali dibuka bila seluruh laman yang memuat gambar “buruk” pemimpin dihapus. Sebelumnya, pada Jumat lalu, ribuan warga Banglades menggelar aksi protes menuntut pemblokiran Facebook karena telah menjadi alat propaganda anti Islam. Sumber http://www.tempointeraktif.com

Harapan penulis "Kapan negara kita Bertindak layaknya negara di atas demi kebaikan kita bersama"

Artikel Terkait



2 komentar:

ehm kommunika mengatakan...

menurut saya akun FB asal digunakan secara bijak tidak jadi masalah....maka dari itu gunakanlah secara bijak dan bertanggungjawab tentunya....

Ladida's Blog mengatakan...

hmm . , masih membahas facebook yah . ,

saya kira tergantung dari penggunanya sii, kalo selama masih tidak melenceng dari nilai dan norma bermasyarakat ya tdk apa2 . , hehee , sok banget saya yah . ,


Profil lengkap


HELO SOBAT BLOGGER MAMPIR SINI YACH..Hp:087850265023 KEPADA SEGENAP PENGUNJUNG SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH SUDAH MENGISI ABSEN HADIR DISNI, DAN MOHON MAAF JIKA SAYA TERLAMBAT MEMBALAS KUNJUNGAN ANDA....
Sekalian follow yach!! i will follow u back ok??