Indonesia Vs Malaysia We Are One Forever
Info penerimaan mahasiswa baru IDIA Prenduan tahun akademik 2010-2011 silahkan klik di sini
Ya Allah Jangan Kau Coba Aku Melebihi Batas Mampu Dan Sanggupku

SOLUSI JITU MENGHADAPI KEKUATAN NAFSU

Selasa, 05 Oktober 2010

Kirim ini ke Facebook Anda..

www.tips-fb.com

Oleh: Moh. Holis*
Jika kita teliti di balik peristiwa criminal yang setiap hari menghiasi Koran, televise, dan radio. Maka kita akan temukan sebagian besar tindak criminal yang terjadi di sebabkan oleh gejolak syahwat yang tidak bisa diredam oleh pemiliknya. Ia tidak memiliki sesuatu yang bisa membantunya bersikap sabar untuk mengatasi gejolak nafsu. Sehingga matapun bebas jelalatan memenuhi keinginan nafsu tanpa tercegah oleh apapun, baik akal, nurani, maupun undang-undang.

Salah seorang filsuf inggris mengatakan, jikalau ada rezim tiran merampas harta benda kita dan memerintahkan kita untuk menenggak bahan yang merendahkan martabat kita dan menyerabut sifat kemanusiaan diri kita hingga mirip binatang atau lebih hina lagi. Dan jug mengusik kenangn rumah kita serta menebarkan benih-benih penyakit Dan kematian cepat bagi enghuninya, maka kitapun mengorganisir kelompok-kelompok sakit hati Dan mengerahkan gelombang demnstrasi.
Para ortorpun meneriakkn yel-yel kebebsan, menuntut penghentian tindak kezaliman yang dia lakukan.mungkin anda akan hera jika mengetahui bahwa rezim tiran ini ternyata telah bercokol. Namun dia tidak terkalahkan leh bala tentara. Cengkraman kekuasaanpun tidak bisa di hentikan dengan suara-sura protes Dan gelombang demonstrasi. Kita hanya bisa patuh Dan tunduk ada kekuasaanya, menuruti kebijakanya, Dan menerima instruksi-instruksinya. Sejak dahulu kala para filsuf mengatakan, penyakitmu ada pada dirimu namun kamu tidak menyadarinya. Taukah kamu apa itu?”dialah kekutan syahwat”. Lalu bgaimana cara meredam kekuatan Dan kegnasannya?
Perlu di ketahui, tidak ada jalan untuk menurunkan dictator ini dari singga sana Dan kekuasaanya kecuali dngan sarana-sarana etika. Yakni dengan menata diri Dan menjinakkannya, memperhatikan kesuciannya Dan mengontrolnya, sert meredam gejolaknya, seperti halnya kit menundukkan kuda binal Dan menjinakkannya hingga dia menjadi penurut. Cara lain apapun untuk melepaskan diri dari otorianisme syahwat ini tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Instrument perundan-undangan, pemilu, refrmasi pemerintahan, maupun reformasi pendidikan forml tidak akan mampu mengangkat moral orang-orang yang telah asyik masuk ketempat-tempat hiburan dengan keinginan mereka sendiri.
Tidak dapat di pungkiri bahwa keasyikan di temat-tempat hiburan “yng tidak senonoh” menyebbkn reduksi kebahagiaan yang hakiki, sebab ia mematikan etika, melemahkan vitalitas, menghilangkan kejantanan(kekuatan) Dan kesehatan mereka serta mengabaikan harga diri umat Dan keagungannya. Bukannkah puasa merupakan sarana terbesar untuk pengendalian diri Dan menjinak gejolak nafsu, meski hanya untuk beberapa saat? Sebab ia membentengi kita dari sahwt perut Dansyehwat kemaluan. Jika kita teliti aktivitas makan Dan minum manusia, maka telihat bahwa disini ada dua motif yang mendorongnya: kebutuhan yang mendesak Dan keinginan yang menggejolak. Kebutuhan yang mendesak mendrong kita untuk sekedar menghilangkan rasa lapr Dan melegakan rasa dahaga. Dan mtif demikian di anjurkan leh syara’ maupun nalar karna mengandung unsure perlindungan diri Dan pemeliharaan tubuh.
Orang yang mencegah dirinya untuk mencicipi makanan Dan minuman sekadarnya justru tidak mempunyai nilai kebajikan Dan kezuhudan sama sekali. Karena itu ada larangan untuk berpuasa wishal, yakni berpuasa dua hari berturut-turut(tanpa jeda buka), sebab uasa yang demikian melemahkan badan, mematikan diri, Dan mengurangi vitalitas beribadah. Dan semua ini di tentang oleh syara’ maupun akal sehat.
Sumber Segala Penyakit Dan Terapi Puasa
Kalangan ahli mengatakan bahwa kegemukan (obesitas) merupaka titik awal dari sekian banyak penyakit organ tubuh, atau disebut juga kegemukan(obesitas)merupakan”sumber penyakit” di sebutkan di sebuah hadist qutsi, allah swt berfirman : “Puasa adalah perisai yang bisa di gunakan seorang hamba untuk melindungi diri dari neraka. (HR. ahmad denagan sanat hasan)
Adapun yang di maksud perisai (junnah) adalah perisai yang menjaga diri dari penyakit fisik Dan psikologis. Realitas menunjukkn puasa mampu menjaga diri dari berbagi prilaku kejahatan Dan dosa yang melemparkan manusia kedalam jurang kehancurn Dan menjurumuskannya dalam kubangn neraka. Sudah waktunya kirany kit memahami bhw kegemukan (obesitas) dari sudut pandang logika Dan ilmiah merupakn penyakit yang menjadi titik tolak dari banyak sekali penyakit organ tubuh. Maka dari itu untuk memerangi kegemukn (obesitas) Dan mengetahui sejauh mana bahaya yang tersimpan di balik penyakit bagi tubuh, da tahapan yang paling wajib dilalui guna menikmati kehidupan yang benar-benar sehat melindungi diri dari penyakit-penyakit yang penulis telah sebutkan tadi bukanlah hal yang sulit jika kita ingin mengobatinya dengan puasa di samping kita mengikuti pola Dan porsi makan yang di anjurkan dalam nasehat rosulullah saw: " Sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumnny, Dan sepertiganya lgi untuk pernafasannya." (HR. At-Tirmidzi)
Obesitas terbagi menjdi dua: pertama kegemukan normal (samnah ‘adiyah) Dan kegemukan patologis(samnah maradhiyah). Kegemukan dalam btasan normal di sebabkan oleh konsumsi kandungan makanan melebihi ambang yang di butuhkan tubuh di sertai dengan kurangnya aktifitas(olahraga). Sementara kegemukan yang berkategori penyakit (patologis) bersumber daari adanya hormone tubuh yang di keluarkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Adapun solusi dari penyakit obesits yang masih dalam batas kewajaran(belum patologis) pengobatan dapat di lakukan dalam tiga langkah, sebagai berikut:
 Motivasi yang kuat untuk sembuh
 Mengikuti pola makan yang ditentukan serta mengandung seluruh unsure-unsur mkanan yang dibutuhkan tubuh dengan di barengi sebisa mungkin, menghindri makanan-makanan yang berlemak serta berkolesterol Dan berkadar gula tinggi.
 Membiasakan diri mengikuti program olah raga secara teratur.
Puasa Sebagai Penangkal Penyakit Sekaligus Obat Gejolak Nafsu
Islam tidak menganjurkan puasa yang dilakukan terus-menerus(setiap hari berpuasa), kecuali bagi seorang bujang yang penghasilannya tidak memungkinkannya untuk menikah atau memberikan nafkah kepada keluarga. Bukhari muslaim melansir hadist dari Abdullah bin umar dalam kitab shahih mereka. Ia berkata, rosulullah pernah bersabda pada kami(para sahabat) “Hai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu member nafkah, maka segeralah menikah;jika belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, sesungguhnya ia bisa menjadi peluruh(syahwat) baginya.” (HR.Al-Bukhari Dan Muslim)
Kata waji’ menurut arti bahasa adalah melumat urat-urat testis tanpa mengeluarknnya. Dengan demikian, puasa di serupakan dengan mengebiri. Artiny berpuasa bisa meluruhkan syahwat sekaligus melemahkan kecendrungan yang mengarah pada syahwat tersebut.
Dari pemaparan tersebut dapat kita ambil beberapa kesimpulan. Pertama bahwa syahwat atau nafsu jangan sampai di biarkan berkembang biak bersemayam di tubuh kita tnpa melakukan pencegahan untuk meredamnya. Seperti bepuasa serta mengerjakan kebajikan merupakan cara yang efektif untuk mengantisipasi nafsu yang bergejolak. Kedua segala sumber penyakit yang ada di tubuh kita ialah dari faktor makanan Dan minuman yang masuk pada tubuh kita melebihi batas normal seperti biasanya. Sehingga mengkibatkan berat badan bertambah Dan banyaknya lemak yang menumpuk di dalam tubuh. Dengan demikian berbagai jenis penyakit akan mudah masuk pada tubuh kita seperti hipertensi, diabetes Dan sebagainya.
*Mahasiswa Semester IV
Asal Sampang Madura


Artikel Terkait



0 komentar:


Profil lengkap


HELO SOBAT BLOGGER MAMPIR SINI YACH..Hp:087850265023 KEPADA SEGENAP PENGUNJUNG SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH SUDAH MENGISI ABSEN HADIR DISNI, DAN MOHON MAAF JIKA SAYA TERLAMBAT MEMBALAS KUNJUNGAN ANDA....
Sekalian follow yach!! i will follow u back ok??